Jakarta, 16 Juni 2017, PT Totalindo Eka Persada Tbk, hari ini melakukan Pencatatan Perdana Saham (listing) di Bursa Efek Indonesia (BEI) dengan ticker “TOPS”. Jumlah saham yang dilepas ke publik melalui Penawaran Umum Perdana ini adalah sebanyak 1.666.000.000 (satu miliar enam ratus enam puluh enam juta) saham baru dengan nominal Rp100 (seratus Rupiah) setiap saham, yang mewakili sebesar 24,99% dari modal ditempatkan dan disetor penuh Perseroan setelah Penawaran Umum Perdana Saham (IPO). Jumlah tersebut termasuk saham yang akan dialokasikan untuk pelaksanaan Program ESA sebanyak 0,997% dari jumlah Saham yang Ditawarkan.

Perseroan juga akan mencatatkan seluruh saham biasa atas nama pemegang saham sebelum Penawaran Umum Perdana Saham sebanyak 5.000.000.000 (lima miliar) saham atau sebesar 75,01% dari modal ditempatkan dan disetor penuh dalam Perseroan setelah Penawaran Umum Perdana Saham ini. Dengan demikian, jumlah saham yang akan dicatatkan oleh Perseroan di BEI adalah sebanyak 6.666.000.000 (enam miliar enam ratus enam puluh enam juta) saham, atau sebesar 100% dari modal ditempatkan dan disetor penuh setelah Penawaran Umum Perdana Saham.

Direktur Utama PT Totalindo Eka Persada Tbk, Donald Sihombing mengatakan, Penawaran Umum Perdana Saham dilaksanakan pada tanggal 12 Juni 2017 – 13 Juni 2017. “Harga perdana saham ditawarkan pada harga Rp310,- (tiga ratus sepuluh Rupiah) per lembar saham, mendapatkan respons positif dari investor,” ujar Donald Sihombing, kepada wartawan dalam acara pencatatan perdana saham di BEI (16/06), Jakarta.

Dana yang diperoleh dari hasil penawaran umum adalah sebesar Rp516.460.000.000,- (lima ratus enam belas miliar empat ratus enam puluh juta Rupiah). Rencananya sekitar 60% dari dana tersebut akan digunakan untuk kebutuhan modal kerja Perseroan, sekitar 35% akan digunakan untuk pembayaran sebagian utang Perseroan, dan sisanya sekitar 5% akan digunakan untuk pengembangan bisnis di bidang konstruksi melalui pembelian mesin, alat berat dan peralatan konstruksi .

Perseroan berharap saham “TOPS” menjadi salah satu pilihan saham yang akan diminati investor, khususnya untuk saham di bidang konstruksi, hal ini sejalan dengan kinerja Totalindo yang semakin bertumbuh sehingga saham Perseroan menjadi alternatif investasi yang menarik bagi investor di Pasar Modal Indonesia.

“Dukungan dan sambutan yang diberikan oleh berbagai pihak di Pasar Modal hingga Perseroan mampu mencatatkan sahamnya di Bursa Efek Indonesia merupakan bukti kepercayaan yang diberikan kepada Perseroan. Untuk itu, kami berterima kasih atas dukungan dan kepercayaan yang telah diberikan kepada kami” tutur Donald.

Hingga pertengahan Juni 2017, Totalindo telah berhasil membukukan nilai kontrak baru sebesar Rp1,449 triliun, diantaranya sekitar 52,4% berasal dari proyek Pemerintah dan sekitar 47,6% berasal dari proyek swasta.

Sementara untuk posisi keuangan, Totalindo membukukan laba sebesar Rp 201,3 miliar dengan pertumbuhan pendapatan sebesar 108% pada akhir tahun 2016.

Sekilas Mengenai TOTALINDO

Pada tahun 1995, Pendiri Totalindo memulai perjalanannya dengan menyelesaikan Mal Taman Anggrek sebagai proyek perdananya. Komplek tersebut merupakan proyek superblok terbesar di Asia Tenggara pada saat itu. Selanjutnya, Pendiri Totalindo mendirikan PT Totalindo Eka Persada di tahun 1996 dan selama lebih dari dua dekade, Totalindo terus berkarya dengan membangun hotel, mal, dan perkantoran seperti Kota Kasablanca 3, Capital Place and Four Seasons, Bassura City, New World Grand Bali Resort, Podomoro City Deli Medan dan Kalibata City dengan 18 Tower yang dibangun dalam waktu bersamaan.

Totalindo percaya, inovasi yang berkelanjutan serta tata kelola perusahaan yang baik berperan penting dalam menjadikan Totalindo sebagai Perusahaan konstruksi yang terkemuka. Hingga kini, Totalindo memiliki kurang lebih 1700 orang karyawan yang menerapkan komitmen, integritas, serta dedikasi sebagai nilai-nilai dasar Perseroan.

Milestones TOTALINDO

1995 Pendiri PT Totalindo Eka Persada memulai usahanya dengan membangun Mal Taman Anggrek yang merupakan proyek superblok terbesar di Asia Tenggara pada saat itu.
1996 PT Totalindo Eka Persada berdiri dengan membangun proyek Hotel Mulia Senayan
1999 Sebuah Proyek pasar tradisional di Cianjur menjadi jawaban bagi Perseroan setelah krisis keuangan besar pada tahun 1998.
2003 Mulai mengerjakan proyek pemerintah di Riau: cable stayed bridge sebagai salah satu sub-kontraktor.
2004 Berpartisipasi dalam pembangunan Jalan Tol Cipularang Tahap 2.
2006 Penerapan metode konstruksi top-down melalui Plaza Indonesia Extension Project, yang kemudian menjadi salah satu keahlian Totalindo.
2008 Mengerjakan proyek Kalibata City, Apartemen dengan 18 menara yang dibangun bersamaan.
2009 Mendapatkan proyek luar negeri pertama di Abu Dhabi, UAE; City of Lights Al-Reem.
2014 Memperoleh proyek Podomoro City, Deli Medan, superblok terbesar di Indonesia.
2012-2016 Menyelesaikan proyek pemerintah terkait dengan perumahan rakyat, seperti Perumahan Korlantas Polri, Rusunawa Tambora dan Rusun KS Tubun serta MasjId Raya DKI Jakarta.

Untuk informasi lebih lanjut hubungi:
Novita Frestiani
Corporate Secretary

PT Totalindo Eka Persada Tbk
Tel : +62 21 8379 2192-95
Fax : +62 21 83792199
Email : corporate.secretary@totalindo.co.id
Website: www.totalindo.co.id